SELO AS VILLAGE CONCEPT PROJECT




Selo, boyolali merupakan daerah central penghasilan sayur-sayuran,,pada daerah ini pasca letusan merapi banyak sayur-sayuran yang bermasalah terkena penyakit akar gada, dll. Penyakit ini sangat merugikan para masyarakat setempat karena dengan banyaknya tanaman sayuran yang terserang mengakibatkan pendapatan usaha tani mereka yang berkurang tajam bahkan merugi. Selain itu pada daerah ini tingkat penjualan hasil pertanian sangat rendah dan memprihatinkan sebagai contohnya tanaman sayur-sayuran berupa kembang kol dijaual dengan harga Rp. 800/kg, wortel Rp.1.200/kg, selada Rp. 1.000/kg, sawi sendok Rp.800/kg dan lain-lain .Penjualan ini jauh diatas standar, jika kita membandingkan penjualan di pasar daerah Cepogo, harga penjualan kepada konsumen sangat jauh dari harga pembelian kepada petani. Lalu jika seperti ini siapa yang dirugikan? petanilah yang dirugikan. Modal penanaman yang dikeluarkan lebih besar dibandingkan hasil panen yang diterima. Pertanyaannya sekarang sudah adakah perhatian dari pemkab setempat??
pertanyaan ini sempat kami ajukan kepada para petani dan mereka menjawab bahwa selama ini tidak ada perhatian dari pemkab terhadap keadaan mereka..:(  berdasarkan hal inilah maka kami tergerak untuk membantu mereka dalam hal budi daya sayur-sayuran. Bersama tim Sahabat Merah Putih Indonesia yang merupakan kumpulan relawan merapi kami ditunjuk untuk membantu masyarakat daerah tersebut dalam bidang pertanian. Kami membantu semampu yang kita mampu, dengan didukung dan dibantu oleh dosen dalam agronomi dan agroteknologi Fakultas Pertanian UNS kami berusaha membantu memecahkan masalah mereka dalam hal budi daya. hal ini dimaksudkan agar dapat mengurangi tingkat kerugian masyarakat. 


Kubis yang terkena penyakit

Kembang kol yang terkena akar gada

Kami saat akan pengambilan sampel