Sharing Ide untuk Masa Depan Kedelai

Melonjaknya harga kedelai menjadi Rp 8.000,- menimbulkan reaksi keras dari para pengrajin tahu tempe dan mereka menghendaki agar bea masuk impor kedelai dihapuskan. Di sisi lain, petani produsen kedelai yang memperoleh keuntungan yang rendah tidak ada yang mebicarakan secara serius. Kondisi ini menyebabkan munculnya berbagai komentar dan saran dari para pemerhati kedelai dan beberapa pakar kedelai di Indonesia yang muncul di media massa nasional baik cetak maupun elektronik.
Untuk menjembatani para pakar kedelai dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga penelitian nasional, Badan Litbang Pertanian mengadakan Diskusi Para Pakar Kedelai di Kementerian Pertanian, Rabu (5/9/2012). Acara ini menghadirkan Profesor Munif Ghulamahdi  dari Institut Pertanian Bogor, Profesor Didik Indradewa dari Universitas Gajah Mada, dan Dr Harry Is Mulyana dari Badan Tenaga Nuklir Nasional. Turut hadir, pakar kedelai lingkup Badan Litbang Pertanian, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan serta beberapa wakil direktorat teknis Kementerian Pertanian.
Pertemuan ini menunjukkan bahwa teknologi kedelai sudah dikuasai dengan produktivitas lebih dari 2,5 ton/ha. Hasil-hasil penelitian yang menjanjikan di berbagai agroekologi lahan seperti lahan pasang surut, lahan gambut, lahan sawah dan lahan kering, serta kawasan hutan telah ditunjukkan.
Hal tersebut perlu didukung dengan tambahan lahan baik melalui peningkatan Indek Pertanaman dan lahan bukaan baru akan mendukung upaya swasembada kedelai. Tidak kalah penting adalah masalah ketersediaan benih kedelai unggul di lapang yang sesuai dengan preferensi petani.
Menteri Pertanian Dr Suswono dalam arahannya menyebutkan agar komunikasi peneliti antar lembaga penelitian dan perguruan tinggi intens dilakukan, juga peran peneliti sebagai pendamping petani kedelai disamping penyuluh. Kemudian, promosi hasil penelitian kedelai di media massa ditingkatkan, perlu segera dibuat roadmap penyediaan benih dengan dibentuk Tim Ad-hoc termasuk peta lahan yang siap ditanami kedelai, serta perlu segera dibuat cost per unit budidaya kedelai di lahan gambut dan pasang surut.

#agriCAREture