Inilah Para Pemenang Festival Film Solo 2012

Buat yang ketinggalan info Penghargaan Festival Film Solo 2012 kemarin bisa menyimak info berikut nih. Penasaran kan siapa yang menang di ajang Film Pendek tahun ini?? Langsung aja check it out! Minggu, 13 Mei 2012, adalah hari terakhir diselenggarakannya Festival Film Solo 2012. Jadwal hari terakhir kemarin adalah pengumuman para juara Festival Film Solo 2012. Acara yang berlangsung sejak pukul 20.00 itu dipandu langsung oleh sang direktur program Festival Film Solo 2012, Bayu Bergas. Paling tidak terdapat lima sesi dalam acara semalam yaitu penghargaan khusus pada Elida Tamalagi, laporan publik oleh manager festival, pengumuman juara Tarung Solo 2012, pengumuman juara Gayaman Award 2012, pengumuman Ladrang Award 2012, dan sesi pemutaran terakhir, film-film pemenang di Festival Film Solo 2012. Setidaknya ada empat penghargaan yang diberikan oleh panitia kemarin malam, tiga keris juga sebuah sabuk juara Tarung Solo 2012. Dalam penganugerahan pertama, Ifa Isfansyah didaulat untuk menyampaian pidato singkat terhadap penghargaan khusus bagi Elida Tamalagi. Elida Tamalagi yang meninggal pada tahun 2011 kemarin dikenal publik film salah satunya melalui kegiatannya di Kinoki Jogja. Momen panghargaan itu menjadi sangat kidmat hingga Ifa sendiri tidak dapat menahan air matanya saat menceritakan karya-karya Elida Tamalagi. Penghargaan ke-dua diberikan pada juara Tarung Solo 2012. Pengumuman juara Tarung Solo 2012 dibawakan oleh MC kocak, Masda, yang pada kesempatan sebelumnya berdandan ala host tinju Vegas. Kali ini Masda berdandan ala petinju yang memopong sabuk juaranya dalam pengumuman semalam. Dari 300-an penonton pemutaran film Tarung Solo! 100-an orang memilih seorang juara dan diantara 100-an penonton tersebut memilih “Jago Tarung” karya Abdurrachman Sya’bani Nasution sebagai juara Tarung Solo 2012 dan menyabet penghargaan berupa Sabuk Pemenang Tarung Solo 2012 mengalahkan film “Pilihanku” dan “Diam”. Penghargaan ke-tiga yang dibacakan oleh juri Gayaman Award 2012 Blontank Poer dan Ariani Darmawan adalah juara Gayaman Award 2012 untuk film kategori pelajar se-Jawa Tengah. Sebelum mengumumkan juara Gayaman Award 2012 para juri terlebih dahulu menjelaskan nilai-nilai yang diambill umtuk menentukan juara Gayaman Award 2012. Juri mengakui bahwasanya beberapa film yang menjadi nominasi Gayaman Award 2012 masih terjebak dalam style yang menginginkan film untuk tampil keren yang justru mebawa film-film itu tidak fokus dan jujur dalam bercerita. Di antara film-film itu para juri memilih satu film yang sederhana, yang berbicara tentang keseharian dan kontekstual tapi justru menyentuh banyak pihak dan pemenang film itu adalah film karya siwa-siswi SMP N 4 Satu Atap Karangmoncol, Purbalingga, yang berjudul “Langka Receh” sutradara Miftakhatun dan Eka Susilawati. Penghargaan terakhir malam itu adalah Ladrang Award 2012 untuk film kategori umum yang dibacakan oleh Ifa Isfansyah yang ditunjuk sebagai salah satu jurinya. Seperti halnya Gayaman Award, Ifa Isfansyah terlebih dahulu membacakan perihal-perihal penting yang digunakan juri untuk menentukan juara Ladrang Award 2012. Ketiga juri Ladrang Award 2012 yaitu Ifa Isfansyah, Joko Anwar, dan Seno Gumira Ajidharma menyimpulkan bahwa film-film yang masuk nominasi tahun ini pada dasarnya lemah pada gagasan dan cara bercerita. Film-film tersebut juga tidak matang dalam pembulatan ide-ide baik secara teknis dan non-teknis. Mereka berharap bahwa dalam festival seperti ini seharusnya para peserta memiliki gagasan-gagasan baru, cerdas, dan segar. Melihat pada kelemahan-kelemahan itu para juri menentukan juara Ladrang Award 2012 pada film yang paling sedikit memiliki kelemahan dan film karya dua sutradara Andri Chung dan Edward Gunawan dengan judul “Payung Merah” lah yang memenangkan Ladrang Award 2012. Festival Film Solo 2012 memang tampak lebih ramai tahun ini setelah bertempat di kawasan seni ISI Surakarta dan Taman Budaya Jawa Tengah. Hal itu juga dibenarkan oleh manager festival, Nanang Musha, yang sempat memberikan laporan publik dihadapan pengunjung Festival Film Solo semalam. “Pengunjung Festival Film Solo 2012 jauh meningkat melebihi pengunjung Festival Film Solo 2011”, jelas Nanang. Dia juga menambahkan bahwasanya bukan Cuma jumlah penonton yang meningkat tetapi juga jumlah komunitas film yang hadir dalam Festival Film Solo 2012 serta kritikan dan saran baik dari peserta dan juga pengunjung. Melihat dari meningkatnya penonton, mestinya kita berharap bahwa tahun-tahun berikutnya nanti Festival Film Solo dapat menjaring gagasan-gagasan baru yang lebih luas dari dalam negeri ataupun luar negeri. Sambutan positif dari penonton tentunya juga harus disambut positif oleh para pembuat film untuk terdorong membuat film-film baru dengan ide cerdas dan besar yang dapat ditonton oleh para penikmat nantinya. Seperti judul lagu mars Festival Film Solo “Dari Solo Untuk Indonesia”, gagasan-gagasan dari Festival Film Solo harus dapat member gagasan untuk Indonesia. Karena yang pendek yang dapat bertutur panjang! Itu dia para pemenang Festival Film Solo 2012. Mari kita beri applause agar karya-karyanya semakin meramaikan dunia perfilman Indonesia dan mencetak generasi-generasi Indonesia penuh telenta. Prok prok prok! 

 Source : chic-id.com