Solo - Janji Walikota Surakarta, Ir H Joko Widodo atau Jokowi untuk mengangkat Solo melalui manajemen brand yang langkah utama melakukan pendekatan promotional event, benar-benar dipenuhi. Hal ini tampak dari peningkatan agenda kegiatan pertunjukan cukup drastis pada tahun 2012 mendatang. Jika dua tiga tahun silam event-event promosi kota tak lebih dari belasan dan terakhir di tahun 2011 lalu, tercatat berjumlah 32 event, maka untuk tahun depan, Solo bakal diguyur denga 47 event kota. Indikator paling faktual adalah telah terbitnya Calendar of Cultural Event Solo 2012 dan kini sudah mulai disebarkan ke publik.
“Kita tidak bisa tanggung jika ingin berhasil. Promosi harus terus dan dari tahun ke tahun harus meningkat. Baik jumlah dan kualitasnya,” ungkap Jokowi lugas.
Dalam 47 promotional event Kota Solo Tahun 2012 itu, banyak sekali agenda internasional. Jika dua tahun lalu tercatat SIEM (Solo International Ethnic Music) dan SIPA (Solo International Performing Art) yang paling menonjol, maka untuk tahun depan sudah mulai beragam. Selain tetap keduanya, SIEM dan SIPA, maka akan ada KREASSO (Kreatif Anak Sekolah Solo), lantas Solo International Tea Festival, Solo Keroncong Festival, Gunungan Charity Boat Race dan yang paling ikonik adalah Solo Batik Carnival (SBC). Helatan 47 event tersebut sudah dimulai di akhir Januari sampai dengan 31 Desember 2012. Sedangkan bulan-bulan terpadat terbentang antara Juni s/d Oktober 2012.
“Selain event, beberapa agenda konferensi internasional yang akan berlabuh di Solo. Seperti Asia Pacific Historian Conference di Bulan Mei, kemudian Federation for Asian Cultural Promotion Conference pada Bulan September dan Solo Investation Tourism Trade Expo (SITTEX) yang penyelenggaraannya di Bulan Oktober 2012,” ungkap Aryo Widyandoko, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kota Surkarta, di tempat terpisah.
Sudah Diperas
Aryo yang turut berjibaku menyusun kalender event di atas, meneguhkan bahwa untuk tahun mendatang, pihaknya yang bekerja sama dengan seorang Konsultan Komunikasi dan Kebijakan Publik, Anggit Noegroho, sudah mengurangi beberapa agenda. Awalnya lebih dari 50 yang diinventarisir berdasarkan catatan penyelenggaraan tahun sebelumnya dan masukan dari elemen dan tokoh masyarakat Solo. Disampaikan juga bahwa tim yang bertanggungjawab terhadap penyusunan Calendar of Cultural Event Solo tipa tahun harus selalu meng-up date database.
Dalam 47 promotional event Kota Solo Tahun 2012 itu, banyak sekali agenda internasional. Jika dua tahun lalu tercatat SIEM (Solo International Ethnic Music) dan SIPA (Solo International Performing Art) yang paling menonjol, maka untuk tahun depan sudah mulai beragam. Selain tetap keduanya, SIEM dan SIPA, maka akan ada KREASSO (Kreatif Anak Sekolah Solo), lantas Solo International Tea Festival, Solo Keroncong Festival, Gunungan Charity Boat Race dan yang paling ikonik adalah Solo Batik Carnival (SBC). Helatan 47 event tersebut sudah dimulai di akhir Januari sampai dengan 31 Desember 2012. Sedangkan bulan-bulan terpadat terbentang antara Juni s/d Oktober 2012.
“Selain event, beberapa agenda konferensi internasional yang akan berlabuh di Solo. Seperti Asia Pacific Historian Conference di Bulan Mei, kemudian Federation for Asian Cultural Promotion Conference pada Bulan September dan Solo Investation Tourism Trade Expo (SITTEX) yang penyelenggaraannya di Bulan Oktober 2012,” ungkap Aryo Widyandoko, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kota Surkarta, di tempat terpisah.
Sudah Diperas
Aryo yang turut berjibaku menyusun kalender event di atas, meneguhkan bahwa untuk tahun mendatang, pihaknya yang bekerja sama dengan seorang Konsultan Komunikasi dan Kebijakan Publik, Anggit Noegroho, sudah mengurangi beberapa agenda. Awalnya lebih dari 50 yang diinventarisir berdasarkan catatan penyelenggaraan tahun sebelumnya dan masukan dari elemen dan tokoh masyarakat Solo. Disampaikan juga bahwa tim yang bertanggungjawab terhadap penyusunan Calendar of Cultural Event Solo tipa tahun harus selalu meng-up date database.
“Penetapan 47 event untuk tahun 2012 istilahnya, sudah kami peras! Semua berdasar pemikiran kualitas, aspek apresiasi serta parameter promosi kota. Landasan atau acuan tadi jelas menguatkan positioning manajemen brand yang diminta Pak Wali. Jumlah yang ditetapkan itu pun di tengah perjalanan lebih sering menambah. Terutama agenda konferensi terkait misi Solo menuju MICE (Meeting, Intensive, Conference & Expo) City. Sedangkan yang sudah ditetapkan dalam kalender, harus dilaksanakan tepat waktu!” kata dia.
Sisi social need sangat menjadi kalkulasi juga. Sehingga setiap tahun kalender disusun, selalu ada event-event yang sifatnya merupakan budaya di tengah masyarakat. Baik yang sekalanya tingkat kelurahan maupun sudah merupakan tradisi keraton. Dalam hal ini Pura Mangkunegaran dan Keraton Kasunanan Solo. Dicontohkan oleh Aryo, gelaran seperti Kirab Apem Sewu, merupakan tradisi masyarakat kampung, yakni Kampung Sewu. Merupakan aktifitas budaya murni milik masyarakat kampung yang kemudian diangkat menjadi agenda kegiatan budaya kota.
“Kalau yang tradisi Keraton sangat banyak. Mulai Sekaten, Grebeg Mulud, Mahesa Lawung, Mangkunegaran Performing Art, Keraton Art Festival, Tingalan Jumenengan Dalem ke-7 ISKS XIII, Malem Selikuran, Grebeg Poso, Grebeg Pangan, Grebeg Besar, Kirab Malam 1 Sura dan Wiyosan Jumenengan SP KGPAA Mangkoe Nagoro IX. Awalnya, seluruh acara itu sifatnya lebih karena kebiasaan dan tertutup. Artinya, lebih banyak orang Solo dan sekitarnya saja yang tahu. Nah, mulai dengan adanya kalender ini, maka seluruh aktifitas budaya tersebut dipublikasikan melalui kemasan promosi sehingga menjadi agenda kegiatan promosi kota. Pemerintah Kota Surakarta sendiri juga turut membantu pembiayaan yang bisa berupa hibah atau memang terlibat dalam pos anggaran. Porsi didirong lebih banyak dana sponsor sehingga keterlibatan pihak ketiga menguatkan eksistensi partisipasi publik dalam setiap event. Sedang pelaksana event terbuka seluasnya bagi masyarakat Solo. Mulai dari penggiat dan pemerhati budaya, institusi media maupun professional. Kemudian event-event yang lain seperti SIPA, SIEM, SBC, KREASSO, Solo Culinary Festival, Solo City Jazz, Solo International Tea Festival, Festival Dolanan Bocah, Solo Keroncong Festival, Solo Batik Fashion, Festival Kethoprak, Solo Carnival, Pesona Balekambang, Solo Menari, Kemah Budaya, Solo Kampong Art, Javanese Theatrical atau Bakdan ing Balekambang, merupakan inovasi serta proses kreatif dengan muatan kearifan lokal yang tetap dikedepankan. Dan tim selalu melibatkan elemen masyarakat seperti budayawan seniman, akademisi dll. Mereka tetaplah stakeholder dalam proses penyusunan kalender event Kota Solo,” papar Anggit di tempat terpisah.
Membentuk Komunitas
Dalam perjalanan penyelenggaraan tiap event dari tahun ke tahun, semakin menunjukkan kemapanan. Ini tampak dari inisiatif membentuk komunitas. Dapat disebutkan sekarang yang aktif menyangga gelaran event Kota Solo yakni SIPA Community, SIEM Community, Komunitas SBC maupun Rumah KREASSO. Mereka dengan sukarela selalu mengawal tanggungjawab kerja masing-masing. Komunitas ini sendiri dibentuk agar memudahkan organisasi dalam me-manage event. Pasalnya, gelaran yang dipertontonkan terbuka kepada masyarakat memiliki kualifikasi dan kelas internasional. Selain itu, impact kepada masyarakat Solo khususnya, juga luar biasa.
“Hampir setiap event pertunjukan apalagi karnaval, puluhan ribu yang menyaksikan. Kondisi ini menuntut kesiapan penyelenggara. Maka mereka membentuk komunitas sebagai langkah manajerial. Sehingga dari tahun ke tahun, format acara tidak terputus tetapi sebaliknya, semakin mapan. Selalu dalam setiap event setingkat SIPA, SIEM, SBC atau KREASSO, ada ruang publik bagi warga secara ekonomi. Membuka stan jajanan atau stan komersial. Jadi ada kemanfaatan karena event promosi tersebut membuka peluang memperoleh pendapatan atau income. Ini juga merupakan tujuan pemerintah kota. Sisi ini jika tidak disiapkan jauh-jauh hari oleh penyelenggara, akan tidak maksimal. Makanya keberadaan komunitas menjadi penting,” ungkap Drs Purnomo Subagio, mantan Kepala Dinbudpar Kota Surakarta yang baru saja memasuki masa pensiun.
Di setiap komunitas tersebut, kebanyakan digiatkan para pelajar dan mahasiswa. Umumnya mereka adalah volunteer yang merasa memperoleh manfaat masuk dalam komunitas. Saat ini, anggota komunitas mencapai ratusan di masing-masing gelaran. Sebab mereka yang ikut di tahun pertama namun karena kesibukan kuliah atau sekolah, kemudian absen di gelaran tahun berikutnya, tetap menjadi bagian dari komunitas itu. Dalam waktu tertentu secera periodik, biasanya masing-masing komunitas menggelar semacam temu kangen.
“Pada KREASSO I yakni tahun 2010, jumlah pelajar yang menjadi panitia tak kurang dari 80 personel. Kemudian tahun 2011, jumlahnya 70 siswa. Untuk tahun 2012, tak kurang 50 siswa akan terlibat. Dari tahun ke tahun itu, Panitia KREASSO selalu berganti orang. Sebab, siswa yang sudah kelas 3 biasanya mundur dan konsenterasi ke sekolah lalu diganti yang kelas 1 dan kelas 2. Begitu seterusnya. Termasuk yang untuk KREASSO 2012, Panitia lama hanya 11 orang. Yang lain nanti kita merekrut lagi. Lantas untuk mengikat komunikasi dan silaturahim, kami sepakat membentuk Rumah KREASSO sebagai ajang berkumpul bagi seluruh yang terlibat di event pelajar ini. Komunitas ini penting untuk meneruskan atau estafet pengetahuan bagaimana menghandle event sebesar KREASSO kepada adik-adik kelas. Selain itu menjadi wadah informal bagi aktifitas pelajar di luar sekolah,” tutur Fajar Nur Hidayat, Ketua KREASSO I & II.
Di setiap komunitas, selain mereka (pelajar dan mahasiswa) yang secara sukarela berpartisipasi, selalu ada profesional yang mendampingi. Seperti di SIPA Community ada Ira Kusumorasri, di SBC Community ada Heru Mattaya kemudian di SIEM Community ada Putut dan Bambang Tedjo. Demikian halnya di Rumah KREASSO ada M Isnaini.
Selain itu dinas yang menjadi leading sector juga selalu memonitor atau mengikuti perkembangan komunitas yang berjalan.
“Sebab dalam kondisi tertentu, kerap kali kami butuh performance mereka di luar kalender. Dengan adanya komunitas, pergerakan itu menjadi cepat dan kita tidak perlu membahas teknis lagi. Tinggal kita komunikasikan saja tema acara. Jadi komunitas ini sangat membantu karena merekalah yang memiliki link sampai ke bawah. Kami tentu mendata mereka sebagai bagian dari jaringan dinas,” imbuh Aryo.
Mengingat kesiapan seperti komunitas di atas, maka untuk 47 event tahun depan, masing-masing penanggungjawab penyelenggaraan sudah sedini mungkin berbenah mempersiapkan diri. Mereka juga sudah memiliki jaringan sponsor yang tidak saling bertubrukan. Seolah seperti sebuah kesepakatan, jikalau ada sponsor yang sudah masuk ke satu event, maka Panitia event yang lain tidak akan mengganggu dengan memasukkan proposal ke sponsor yang sama. Walaupun penyelenggaraannnya dari sisi waktu, terpaut 3 atau 4 bulan.
Sementara bagi Ali Lutfi, Jurnalis Foto The Jakarta Globe, banyaknya event promosi Kota Solo ibarat surga bagi pers. Khususnya pewarta foto maupun fotografer hobi.
“Setiap event memiliki karakter gambar masing-masing. Pengkayaan format pertunjukan otomatis memperkaya juga teknik fotografi bagi kami. Di setiap event itu, ratusan pewarta foto dan penghobi foto akan saling berkompetisi. Termasuk juga mahasiswa yang mengambil kuliah bidang fotografi. Setelah event, masing-masing mempublikasikan melalui forum berbeda pula. Ada yang di kampus, ada yang di komunitas juga ada yang dipamerkan di ruang publik. Bahkan banyak yang diikutkan lomba. Banyaknya event di Solo ini semakin membuat kami bergairah . Sebab secara otomatis, kami berebut memperoleh angel dan gambar terbaik,” ucap dia.
NO | PELAKSANAAN | EVENT | LOKASI |
1 | MINGGU, 15 JANUARI | GREBEG SUDIRO | KAWASAN PASAR GEDE |
2 | SENIN-MINGGU, 30 JANUARI - 5 FEBRUARI | SEKATEN | ALUN-ALUN UTARA |
3 | MINGGU, 5 FEBRUARI | GREBEG MULUD | KERATON KASUNANAN & MASJID AGUNG |
4 | JUMAT-SELASA, 17 - 21 FEBRUARI | FESTIVAL KETHOPRAK | GEDUNG KESENIAN TAMAN BALEKAMBANG |
5 | SABTU, 18 FEBRUARI | SOLO KARNAVAL | JL SLAMET RIYADI |
6 | MINGGU, 19 FEBRUARI | GUNUNGAN CHARITY BOAT RACE | BENGAWAN SOLO |
7 | KAMIS, 22 MARET | MAHESA LAWUNG | KERATON KASUNANAN SURAKARTA |
8 | RABU-MINGGU, 18 - 22 APRIL | PESONA BALEKAMBANG | TAMAN BALEKAMBANG |
9 | SABTU-MINGGU, 28 - 29 APRIL | BENGAWAN TRAVEL MART | SELURUH KOTA SOLO |
10 | MINGGU, 29 APRIL | SOLO MENARI | JL SLAMET RIYADI |
11 | JUMAT-SABTU, 11 - 12 MEI | MANGKUNEGARAN PERFORMING ARTA | PURA MANGKUNEGARAN |
12 | JUMAT-MINGGU, 18 - 20 MEI | FESTIVAL DOLANAN BOCAH | KAWASAN GLADAK |
13 | SELASA-KAMIS, 22 - 24 MEI | ASIA PACIFIC HISTORIAN CONFERENCE | SOLO |
14 | JUMAT-MINGGU, 8 - 10 JUNI | KEMAH BUDAYA | LAPANGAN KOTTABARAT |
15 | RABU-KAMIS, 13 - 14 JUNI | KERATON ART FESTIVAL | KERATON KASUNANAN SURAKARTA |
16 | JUMAT, 15 JUNI | TINGALAN JUMENENGAN DALEM KE-7 ISKS XIII | KERATON KASUNANAN SURAKARTA |
17 | SABTU-RABU, 16 - 20 JUNI | SOLO KAMPONG ART | SOLO |
18 | SELASA, 19 JUNI | PARADE HADRAH | JL SLAMET RIYADI |
19 | MINGGU-SELASA, 24 - 26 JUNI | KREATIFITAS ANAK SEKOLAH SOLO (KREASSO) | KAWASAN NGARSOPURO |
20 | SABTU, 30 JUNI | SOLO BATIK CARNIVAL (SBC) | JL SLAMET RIYADI |
21 | RABU-MINGGU, 4 - 8 JULI | SOLO INTERNATIONAL ETHNIC MUSIC (SIEM) | TAMAN BALEKAMBANG |
22 | JUMAT-SENIN, 13 - 16 JULI | SOLO BATIK FASIHON (SBF) | KOMPLEKS BALAIKOTA |
23 | KAMIS-MINGGU, 19 - 22 JULI | PENTAS WAYANG ORANG GABUNGAN | GEDUNG WAYANG ORANG SRIWEDARI |
24 | MINGGU-SENIN, 22 - 23 JULI | FESTIVAL DALANG BOCAH | JOGLO SRIWEDARI |
25 | MINGGU-SENIN, 22 - 23 JULI | WAYANG BOCAH | GEDUNG WAYANG ORANG SRIWEDARI |
26 | RABU, 8 AGUSTUS | MALEM SELIKURAN | KERATON KASUNANAN SURAKARTA |
27 | JUMAT-SABTU, 10 - 25 AGUSTUS | MALEMAN SRIWEDARI | TAMAN SRIWEDARI |
28 | MINGGU, 19 AGUSTUS | GREBEG POSO | KERATON KASUNANAN SURAKARTA |
29 | MINGGU-MINGGU, 19 - 26 AGUSTUS | BAKDAN ING BALEKAMBANG | TAMAN BALEKAMBANG |
30 | RABU-RABU, 22 - 29 AGUSTUS | PEKAN SYAWALAN JURUG | TAMAN SATWATARU JURUG |
31 | KAMIS-MINGGU, 6 - 9 SEPTEMBER | FEDERATION FOR ASIAN CULTURAL PROMOTION CONFERENCE | SOLO |
32 | SABTU, 8 SEPTEMBER | PEMILIHAN PUTERA-PUTERI SOLO | KAWASAN NGARSOPURO |
33 | JUMAT-SABTU, 14 - 15 SEPTEMBER | SOLO KERONCONG FESTIVAL (SKF) | KAWASAN MANGKUNEGARAN |
34 | JUMAT-SABTU, 21 - 22 SEPTEMBER | SOLO CITY JAZZ | KAWASAN NGARSOPURO/SRIWEDARI |
35 | JUMAT-MINGGU, 28 - 30 SEPTEMBER | SOLO INTERNATIONAL PERFORMING ART (SIPA) | SOLO |
36 | KAMIS-MINGGU, 11 - 14 OKTOBER | SOLO INVESTATION TOURISM & TRADE EXPO (SITTEX) | SOLO |
37 | SABTU-MINGGU, 13 - 14 OKTOBER | SOLO INTERNATIONAL TEA FESTIVAL | SOLO |
38 | MINGGU, 14 OKTOBER | GREBEG PANGAN | PURWOSARI-SRIWEDARI |
39 | MINGGU-SELASA, 14 - 16 OKTOBER | SOLO CULINARY FESTIVAL | SOLO |
40 | KAMIS-MINGGU, 25 - 28 OKTOBER | PASAR SENI BALEKAMBANG | TAMAN BALEKAMBANG |
41 | JUMAT, 26 OKTOBER | GREBEG BESAR | KERATON KASUNANAN SURAKARTA |
42 | JUMAT-MINGGU, 9 - 11 NOVEMBER | JAVANESE THEATRICAL | SOLO |
43 | MINGGU, 11 NOVEMBER | KIRAB APEM SEWU | KAMPUNG SEWU |
44 | MINGGU, 11 NOVEMBER | BENGAWAN SOLO GETHEK FESTIVAL | BENGAWAN SOLO |
45 | JUMAT-SABTU, 16 - 17 NOVEMBER | KIRAB MALAM 1 SURA | KERATON KASUNANAN SURKARTA & PURA MANGKUNEGARAN |
46 | MINGGU, 25 NOVEMBER | WIYOSAN JUMENENGAN SP KGPAA MANGKOE NAGORO IX | PURA MANGKUNEGARAN |
47 | SABTU, 31 DESEMBER | PESTA BUDAYA DAN KEMBANG API MALAM TAHUN BARU | SOLO |
sumber: http://www.indonesiakreatif.net/index.php/id/news/read/47-event-akan-mengguyur-kota-solo-sepanjang-2012